BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa
pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada
Mei 1940, awal Perang
Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi.
Hindia Belanda mengumumkan keadaan siaga dan pada Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris.
Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar
pesawat gagal pada Juni 1941,
dan Jepang memulai penaklukan
Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Pada
bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi
terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang
pada Maret 1942. Pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat
bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang
tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan,
mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks, penahanan
sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan
perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan
target sasaran dalam penguasaan Jepang.B. Rumusan Masalah
1.
Apa latar
belakang Jepang melibatkan diri dalam PD II?
2.
Apa saja kemenangan
yang diperoleh Jepang dan bagaimana proses masuknya Jepang ke Indonesia?
3.
Apa kaitan
antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia?
4.
Bagaiaman jalur
gerakan tentara Jepang dari Asia Tenggara ke kepulauan Indonesia?
C. Tujuan
1.
Mengetahui latar
belakang Jepang melibatkan diri dalam PD II
2.
Mengetahui saja
kemenangan yang diperoleh Jepang dan proses masuknya Jepang ke Indonesia
3.
Mengetahui
keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia
4.
Mengetahui jalur
gerakan tentara Jepang dari Asia Tenggara ke kepulauan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Jepang Melibatkan Diri Dalam PD II
Perang
Dunia I diakhiri dengan kemenangan Blok Sekutu dan kekalahan Blok Sentral.
Penyelesaian Perang Dunia I dilakukan dengan mengadakan perjanjian-perjanjian
perdamaian yang diantaranya sebagai berikut:
1. Perjanjian
Versailles.
Perjanjian ini
dilakukan pada tanggal 28 Juni 1918. Isi perjanjian dari Versailles antara
lain:
a. Jerman menyerahkan Elzas-Lotharingen kepada
Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
b. Danzig
dan sekitarnya menjadi kota merdek di bawah LBB.
c. Jerman
kehilangan semua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris. Perancis, dan
Jepang.
d. Jerman
membayara ganti kerugian perang sebesar 132 milyar mark emas kepada sekutu.
e. Angkatan
perang Jerman diperkecil (maksimal 100.000 tentara).
f. Kapal-kapal
dagang Jerman diserahkan kepada Inggris sebagai ganti kerugian perang.
g. Daerah
Jerman sebelah barat sungai Rhein diduduki sekutu sebagai jaminan, selama lima
belas tahun.
2. Perjanjian
Saint Germain.
Perjanjian ini
ditandatangani pada tanggal 10 November 1919. Perjanjian ini untuk
menyelesaikan permasalahan antara Sekutu dan Austria. Isi dari perjanjian Saint
Germain:
a. Austria
mengakui kemerdekaan Hongaria, Cekoslovakia, dan Polandia.
b. Austria
kehilangan Tyrol, Istrie, dan sebagian Sudenten.
c. Diadakan
demiliterisasi di Austria.
d. Serbia
ditambah Montenegro dan beberapa daerah Austria di Balkan menjadi daerah
Yugoslavia.
3. Perjanjian
D. Neuilly
Perjanjian ini
dilakukan pada tanggal 27 November 1919. Perjanjian ini dilakukan oleh Sekutu
dan Bulgaria. Isi perjanjian ini adalah bahwa Bulgaria menyerahkan daerah
pantai Aegia kepada Yunani.
4. Perjanjian
Sevres
Perjanjian Sevres
dilakukan pada tanggal 20 agustus 1920. Negara yang berperan dalam perjanjian
ini adalah Sekutu dan Turki. Isi perjanjian adalah:
a. Daerah
Turki diperkecil, sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya.
b. Daerah
yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
c. Smyrna
dan Thracia diduduki oleh Yunani.
d. Dardanella,
Laut Marmora, dan selat Bosporus harus dibuka untuk semua kapal dari semua bangsa.
e. Armenia
dan Kurdi diberi status merdeka.
Dari
beberapa perjanjian di atas, ada beberapa negara yang memperoleh keuntungan,
namun adapula yang mengalami kerugian. Negara yang mengalami kerugian akan
memiliki semangat untuk membalas dendam. Dalam perkembangannya negara yang
memiliki semangat tinggi untuk balas dendam, membuat negara-negara tersebut
menciptakan totaliterisme. Paham tersebut akhirnya berkembang lagi menciptakan
fasisme. Negara yang dimaksud adalah Jerman, Italia dan Jepang.
Fasisme
dapat didefinisikan sebagai suatu paham atau ideologi yang sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai nasionalisme atau nasionalisme militan, bersifat absolut,
otoriter, dan menganggap rendah bangsa-bangsa lain di dunia. Negara-negara yang
mempunyai faham fasisme dalam menjalankan pemerintahannya cenderung bersifat
otoriter, militerisme, dan rasialis sehingga hal ini memberikan peluang kepada
negara-negara tersebut untuk melakukan imperalis kepada negara-negara lain.
Italia
seharusnya mendapatkan pergantian kerugian yang ditimbulkan akibat Perang Dunia
I, namun hal tersebut tidak terjadi dikarenakan kondisi keuangan negara-negara
yang tergabung ke dalam blok sentral atau Triple Alliance sangat buruk,
sehingga tidak memungkinkan untuk mengganti kerugian perang. Hal ini
menyebabkan kondisi keuangan dan perekonomian Italia semakin buruk. Hingga
muncullah Benito Mussolini sebagai tokoh Fasis Italia. Usaha-usaha Benito
Mussolini dalam membangkitkan semangat nasionalisme fanatik tersebut ternyata
memberikan keberhasilan, meskipun pada akhirnya mengundang kekhawatiran bagi
bangsa-bangsa di dunia karena mengancam keamanan dan kedaulatan bangsa-bangsa
lain di dunia.
Berbeda
dengan Italia, Jerman merupakan negara yang tergabung ke dalam Triple Alliance
(blok sentral) dalam Perang Dunia I sehingga diwajibkan membayar segala
kerugian yang terjadi pada Perang Dunia I kepada negara-negara yang menang
perang Triple Entente (blok sekutu). Namun, kondisi keuangan Jerman tidak
memungkinkan, bahkan kondisi perekonomian di dalam negeri Jerman sangat buruk.
Keadaan ini menimbulkan rasa benci dan keinginan untuk balas dendam dalam jiwa
bangsa Jerman kepada negara-negara yang tergabung dalam blok sekutu. Hingga
muncul Hitler, pendiri NAZI yang berpaham fasisme.
Berbeda
dengan Jerman dan Italia, kedua negara tersebut muncul sebagai negara fasis
dengan berlatar belakang Perang Dunia I. Sedangkan kemunculan Jepang sebagai
negara fasis berawal dari adanya Restorasi Meiji. Adapun Restorasi Meiji
sendiri muncul sebagai akibat adanya kekecewaan bangsa Jepang kepada Keshogunan
Tokugawa yang dianggap lemah kepada bangsa asing, seperti Amerika Serikat,
Inggris, Prancis, dan Rusia dengan cara membuka pelabuhan untuk perdagangan
bangsa-bangsa tersebut.
Selain
itu, bangsa Jepang juga merasa kecewa terhadap kekaisaran karena kaisar
dianggap sebagai simbol yang hanya duduk diam di dalam istana. Sedangkan urusan
pemerintahan semuanya diserahkan kepada shogun sebagai pemimpin pemerintahan
tertinggi di Jepang. Kekecewaan-kekecewaan tersebut telah melahirkan banyaknya
berbagai pemberontakan kepada kaisar yang mengarah kepada timbulnya perang
saudara dan munculnya campur tangan bangsa asing di Jepang.
Ketegangan
berakhir setelah adanya penyerahan kekaisaran dari Tokugawa kepada Kaisar Meiji
pada tahun 1866 yang mengakhiri pemerintah secara militer dan otoriter
Keshogunan Tokugawa. Restorasi Meiji membuka jalan kepada Jepang untuk menuju
kepada zaman baru yang lebih baik. Kekaisaran Meiji kembali mengobarkan
semangat bangsa Jepang dengan mengangkat kembali ajaran Hakko Ichiu.
Ajaran
Hakko Ichiu pertama kali ditemukan oleh Kaisar Jimmu sekitar abad 660 SM. Hakko
Ichiu mempunyai arti delapan penjuru bawah satu yang artinya dunia itu terdiri
atas delapan penjuru yang merupakan keluarga besar dan menempakan Jepang adalah
pemimpinnya. Dalam ajaran Hakko Ichiu diajarkan bahwa bangsa Jepang merupakan
keturunan dewa yang paling murni dan paling kuat sehingga paling berhak
memimpin dunia.
Pada
Masa Kekaisaran Meiji Ajaran Hakko Ichiu telah dimodifikasi dan dipropagandakan
dengan situasi pada saat itu, yang intinya antara lain sebagai berikut.
• Jepang
adalah pusatnya dunia dan Kaisar adalah pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di
dunia yang merupakan perwujudan dari Amiterasu Omikami (Dewi Matahari).
• Jepang
dilindungi oleh kekuatan Kami (dewa) secara utuh sehingga Jepang merupakan
negara yang kuat, istimewa, dan lebih baik dari negara-negara lain di dunia.
Dengan demikian Jepang mempunyai hak dan kewajiban untuk menyatukan
bangsa-bangsa di dunia menjadi satu keluarga dan menempatkan Jepang sebagai
pemimpinnya.
Ajaran
Hakko Ichiu berhasil mengobarkan semangat bangsa Jepang menjadi bangsa yang
ultranasionalis (nasionalisme militan). Selain itu, Jepang pun berhasil menjadi
negara industri yang kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju di Eropa
dan Amerika. Meskipun sangat disayangkan, kemajuan industri tersebut memicu
tumbuhnya faham fasisme dan militerisme yang mengarah kepada imperialisme.
Perdana
Menteri Tanaka (1927) merupakan perdana Menteri Pertama Jepang yang mempelopori
Jepang menjadi negara fasis pada saat Kaisar Hirohito berkuasa. Pada saat itu,
Kaisar Hirohito menetapkan beberapa kebijakan untuk memperbesar dan memperkuat
negara Jepang, yaitu sebagai berikut.
• Mengagungkan
semangat bushido
• Menyingkirkan
tokoh-tokoh politik yang antimiliter
• Melakukan
perluasan wilayah kekuasaan ke negara-negara terdekat seperti Cina, Korea, dan
Manchuria.
• Memodernisasi
angkatan perang.
Berdasarkan
kebijakan tersebut, Perdana Menteri Tanaka memerintahkan tentara Jepang untuk
melakukan invasi ke Mongol dan Manchuria, meskipun akibatnya Perdana Menteri
Tanaka harus mengundurkan diri pada tahun 1928.
Kebijakan
Perdana Menteri Tanaka kemudian dilanjutkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo
(1941) yang merupakan perdana menteri ke-40. Perdana Menteri Hideki Tojo
memulai pemerintahannya dengan mengusai dan mengembangkan militer di seluruh
Jepang.
Pada
tahun 1941, Perancis menyerah kepada NAZI. Saat ini dimanfaatkan Jepang untuk
menguasai daerah jajahan Perancis. Tentu saja hal ini membuat Amerika Serikat
tidak senang. Akibatnya Amerika membentuk ABDACOM (American British Deutch
Australian Command). Amerika bersama ABDACOM menerapkan embargo baja, besi,
kemudian minyak bumi terhadap Jepang. Hal ini membuat Jepang khawatir akan
kelangsungan hidupnya sebagai negara Industri baru. Akhirnya Jepang berencana
untuk menguasai sumber minyak di Asia Tenggara dan Selatan. Padahal Asia Tenggara
dan Selatan ada di bawah kendali Belanda, dimana Belanda merupakan sekutu
Amerika dalam ABDACOM. Untuk itu, Jepang harus bisa melumpuhkan AS agar bisa
menguasai sumber minyak bumi di Asia Tenggara dan Selatan. Rencanapun dibuat.
Hari
minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang Jepang yang terdiri
dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam
dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor berhasil menenggelamkan dua kapal perang
besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut
juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika
tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika
selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember
1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Perdana
Menteri Hideki Tojo dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas
keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II. Hal ini disebabkan pada masa
pemerintahannya Jepang dilegalkan bergabung ke dalam blok sentral (triple
alliance) bersama Jerman dan negara lain, termasuk pemberian izin melakukan
serangan ke Peral Harbour yang menyebabkan pecahnya Perang Dunia II di kawasan
Asia dan Pasifik.
B. Beberapa Kemenangan Jepang dan Proses Masuknya ke Indonesia
Invasi Jepang ke Asia
Tenggara mula-mula ditujukkan ke Hongkong. Walaupun Inggris mengadakan
perlawanan, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tanggal 25 Desember 1941,
Hongkong resmi diduduki oleh Jepang. Penyerbuan selanjutnya ditujukkan terhadap
Malaysia yang merupakan pusat pertahanan Inggris yang vital. Inggris
mempertahankan Malaysia secara mati-matian, tetapi akhirnya berhasil
dilumpuhkan pada bulan Februari 1942. serangan berikutnya dilancarkan ke Jepang
ke wilayah Birma. Akhirnya Jepang berhasil menguasai Birma pada bulan Mei 1942.
Daerah yang menjadi
serangan berikutnya adalah Filipina. Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral
Masaharu Homma mendapat perlawanan yang hebat dari tentara Amerika Serikat
dibawah komandan Jendral Douglas Mac Arthur. Namun, lambat laun pertempuran pun
tidak seimbang, maka Presiden Rooselvelt memerintahkan Mac Arthur mengundurkan
diri ke Australia.
Guna mengantisipasi
serangan Jepang, negara-negara sekutu di Asia Tenggara setelah membentuk
komando gabungan dengan nama Abdacom (American, British, Dutch, Australian
Command). Komandan tertingginya dijabat oleh Marsekal Sir Archibald Wavell
(Inggris), komandan angkatan laut adalah Laksamana Thomas C. Harth (Amerika),
komandan angkatan darat adalah Letnan Jendral Hein Ter Poorten (Belanda), dan
komandan angkatan udara adalahMarsekal Richard E,C. Pierce (Australia).
Markas besar Abdacom
berada di Lembang (Jawa Barat), sedangkan markas besar Angkatan Lautnya di
Surabaya. Untuk pertahanan di laut, sekutu membagi daerah perairan Asia
Tenggara atas tiga bagian. Wilayah barat, dimulai dari Laut Cina Selatan, Laut
Hindia, dan Singapura, merupakan tanggung jawab Inggris. Wilayah perairan
Makasar terus ke timur menjadi tanggung jawab Amerika dan Australia, sedangkan
Laut Jawa menjadi tanggung jawab Belanda.
Abdacom memiliki
sejumlah kelemahan, yaitu:
1.
Jumlah
tentaranya tidak memadai dibandingkan dengan jumlah tentara Jepang.
2.
Mereka tidak
pernah mengdakan latihan bersama. Sistem perang maupun sistem komandonya
masing-masing berbeda. Sebaliknya, pihak Jepang memiliki tentara dalam jumlah
besar. Mereka dibawah satu komando terlatih dan memiliki semangat bushido yang
tinggi.
Dalam serangannya
terhadap Sekutu di Laut Cina Selatan, kapal Inggris Prince of Wales dan Repulse
berhasil ditenggelamkan oleh 50 pembom berani mati Jepang. Dan akhirnya setelah
peristiwa itu Abdacom berantakan, komandan tertinggi yaitu Sir Archibald Wavell
akhirnya terpaksa meninggalkan Indonesia karena sudah tidak bisa dipertahankan
lagi dan meningkir ke India untuk mempertahankan India.
Pada Januari 1942,
Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun pasukan
KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger ) dan pasukan Australia berusaha
menghalangi, tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung. Daerah Tarakan di
Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12
Januari 1942). Jepang kemudian menyerang Sumatera setelah berhasil memasuki
Pontianak. Bersamaan dengan itu Jepang melakukan serangan ke Jawa (Februari
1942).
Pada tanggal 1 Maret
1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang
dalam mengontrol wilayah yang sangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake.
Setelah daerah-daerah di luar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatiannya
untuk menguasai tanah Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Untuk menghadapi gerak
invasi tentara Jepang, Belanda pernah membentuk Komando Gabungan Tentara
Serikat yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang
bermarkas di Lembang. Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jenderal Sir
Archhibald. Kemudian Letnan Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima
perang tentara Hindia Belanda. Sementara itu, Gubernur Jenderal Carda (Tjarda)
pada bulan Februari 1942 sudah mengungsi ke Bandung.
Dalam upaya menguasai
Jawa, telah terjadi pertempuran di Laut Jawa, yaitu antara tentara Jepang
dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana Karel Doorman. Dalam
pertempuran ini Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil
ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang
berhasil lolos terus melarikan diri menuju Australia. Sementara itu, Jenderal
Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan
itu dilaksanakan di tiga tempat, yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura
sendiri. Kemudian pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel
Tonishoridan pendaratan di sekitar Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen
Tsuchihashi. Tempat-tempat tersebut memang tidak diduga oleh Belanda.
Untuk menghadapi
pasukan Jepang, sebenarnya Sekutu sudah mempersiapkan diri, yaitu antara lain
berupa tentara gabungan ABDACOM, ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan
dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, telah
disiapkan empat battalion infanteri, sedangkan di Jawa Timur terdiri tiga
batalion pasukan bantuan Indonesia dan satu batalion marinir, serta ditambah
dengan satuan-satuan dari Inggris dan Amerika. Meskipun demikian, tentara
Jepang mendarat di Jawa dengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan
Belanda tidak mampu memberikan perlawanan.
Pasukan Jepang dengan
cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa. Tanggal 5 Maret
1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke selatan
dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain
juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter
Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan
tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili Jenderal Imamura. Penandatanganan
ini dilaksanakan di Kalijati, Subang. Dengan demikian berakhirlah penjajahan
Belanda di Indonesia. Kemudian Indonesia berada di bawah pendudukan tentara
Jepang. Gubernur Jenderal Tjarda ditawan. Namun Belanda segera mendirikan
pemerintahan pelarian (exile government) di Australia di bawah pimpinan H.J.
Van Mook.
C. Keterkaitan PD II dengan Masuknya Jepang ke Indonesia
Keterkaitan PD II
dengan masuknya Jepang ke Indonesia berhubungan dengan latar belakang Jepang
terlibat dalam PD II itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian A,
latar belakang Jepang menyerang AS adalah karena AS mengembargo beberapa sumber
daya yang sangat dibutuhkan untuk memajukan Jepang sebagai negara industri
baru, dimana penyerangan itu merupakan awal dari PD II.
Sebelum kedatangan
Jepang di Indonesia, Jepang telah melakukan spionase dan menyelidiki seluk
beluk Indonesia. Jepang menyadari bahwa di Indonesia banyak sekali sumber daya
alam. Untuk itu Jepang merasa harus menguasai Indonesia untuk mendapatkan
sumber daya alam itu, mengingat bahwa AS mengembargo minyak bumi dan beberapa
sumber daya alam lain terhadap Jepang.
Sebelumnya, Indonesia
adalah negeri jajahan Belanda, yang bekerja sama dengan AS. Untuk mengusai
Indonesia Jepang harus menyingkirkannya. Penyerangan Pearl Harbour adalah
jembatan Jepang untuk mebgusai Indonesia, karena saat kondisi AS melemah,
Belanda juga akan melemah.
Saat kondisi tersebut,
Jepang mulai mengadakan ekspansi ke negara negara Asia Tenggara lalu sampai ke
Indonesia. Indonesia dijadikan sumber bahan mentah dan bahan bakar bagi
kepentingan industri Jepang. Di samping itu, Indonesia juga dijadikan sebagai
pasar hasil industri Jepang karena jumlah penduduknya sangat banyak. Indonesia
juga dijadikan sumber untuk mendapatkan tenaga kerja dengan upah murah.
D. Peta Jalur Gerakan Tentara Jepang dari Asia Tenggara ke Kepulauan Indonesia
1.
Peta jalur
gerakan tentara Jepang ke Asia Tenggara
2.
Peta jalur
gerakan tentara Jepang ke Jawa
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Latar belakang
Jepang melibatkan diri dalam PD II adalah keinginan Jepang untuk memajukan diri
sebagai negara industri yang kemudian melakukan ekspansi ke berbagai negara
untuk mencari bahan mentah untuk industrinya.
2.
Kemenangan yang
diperoleh Jepang adalah :
a.
7 Desember 1941,
berhasil menyerang Pearl Harbour.
b.
10 Desember
1941, menguasai Filipina.
c.
16 Desember
1941, menguasai Birma.
d.
25 Desember
1941, menguasai Hongkong.
e.
Januari 1942,
mengalahkan pasukan KNIL.
f.
12 Januari,
menguasai Tarakan dan Balikpapan.
g.
Februari 1942,
menguasai Malaysia.
h.
1 Maret 1942,
memenangi Perang Pasifik.
i.
5 Maret 1942,
menguasai Batavia.
j.
8 Maret 1942,
penyerahan tanpa syarat Belanda kepada Jepang
k.
9 Maret 1942,
menguasai Indonesia
3.
Kaitan PD II
dengan masuknya Jepang ke Indonesia berhubungan dengan keinginan Jepang untuk
memajukan negara industrinya yang membawa Jepang melakukan penyerangan terhadap
AS di Pearl Harbour yang memicu keterlibatannya dalam PD II.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
ISI
DOWNLOAD AT https://www.dropbox.com/s/0pd2g3c9fpjpr1v/PD.docx?dl=0
As stated by Stanford Medical, It's really the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh on average 19 kilos less than we do.
ReplyDelete(And actually, it has absoloutely NOTHING to do with genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING to "how" they eat.)
P.S, I said "HOW", not "WHAT"...
Click on this link to determine if this easy questionnaire can help you discover your real weight loss potential